ANTIKONVULSAN

Antikonvulsan adalah obat yang digunakan untuk mengembalikan kestabilan rangsangan sel saraf sehingga dapat mencegah atau mengatasi kejang. Selain mengatasi kejang, antikonvulsan juga digunakan untuk meredakan nyeri akibat gangguan saraf (neuropati) atau mengobati gangguan bipolar. Obat antikonvulsan dapat menormalkan kembali rangsangan di sepanjang sel saraf, sehingga kejang dapat dicegah atau diatasi (Depkes RI, 1995).

Obat antikonvulsan ada beberapa golongan diantaranya :
1.            Hidantoin
Obat pilihan : fenitoin. Efektif terhadap semua tipe bangkitan, kecuali bangkitan lena. Menghasilkan aksi antikejang tanpa meyebabkan depresi umum SSP. Kadar toksik dapat menimbulkan tanda-tanda eksitasi
2.            Barbiturat
Obat pilihan : fenobarbital. Dapat digunakan sebagai obat penenang dan membantu untuk tidur, yang biasanya digunakan untuk waktu singkat, yaitu tidak lebih dari 2 minggu. Phenobarbital bekerja dengan cara mengendalikan aktivitas listrik abnormal di sistem saraf dan bagian otak tertentu, yang menjadi penyebab kejang.
3.            Oksazolidindion
Obat pilihan : trimetadion dan primidon. Mengontrol gejala kejang sehingga membuat lebih mampu beraktivitas seharian secara normal, mengurangi risiko bahaya ketika terjadi pingsan, dan mengurangi risiko kemungkinan kondisi kejang berulang yang mengancam nyawa. Indikasi utama trimetadion ialah bangkitan lena atau gangguan kesadaran secara mendadak murni (tidak disertai komponen bangkitan bentuk lain). Trimetadion dapat menormalkan gambaran EEG dan meniadakan kelainan EEG akibat hiperventilasi.
4.            Suksinimid
Obat pilihan : etosuksimid. Dengan sifat antipentilentetrazol terkuat, merupakan obat yang paling selektif terhadap bangkitan lena. Obat ini juga efektif pada bangkitan mioklonik dan bangkitan akinetik. Etosuksimid tidak efektif untuk bangkitan parsial kompleks dan bangkitan tonik-klonik umum atau pasien kejang dengan kerusakan organik otak yang berat
5.            Benzodiazepin
Obat pilihan : diazepam, konazepam dan nitrazep.
6.            Asam valproat
Obat pilihan : Sodium valproate, proficer dan falpro. Merupakan pilihan pertama untuk terapi kejang parsial, kejang absens,kejang mioklonik, dan kejang tonik-klonik. Dosis penggunaan asam valproat 10-15 mg/kg/hari.
7.            Karbamazepin
Obat pilihan : Bamgetol 200 dan tegretol. Efektif terhadap bangkitan kejang tonik-klonik. Dosis anak di bawah 6 tahun, 100mg sehari, usia 6-12 tahun, 2 kali 100mg sehari. Dosis dewasa : dosis awal 2 kali 200 mg hari pertama selanjutnya dosis di tingkatkan secara bertahap.
Mekanisme Kerja Antikonvulsan
Menurut Husna dan Kurniawan (2017), obat anti epilepsi (OAE) bekerja melawan bangkitan melalui berbagai target seluler, sehingga mampu menghentikan aktivitas hipersinkroni pada sirkuit otak. Mekanisme kerja OAE dapat dikategorikan dalam empat kelompok utama yaitu :
(1) modulasi voltage-gated ion channels, termasuk natrium,kalsium, dan kalium
(2) peningkatan inhibisi GABA melalui efek pada reseptor GABA-A, transporter GAT-1 GABA, atau GABA transaminase
(3) modulasi langsung terhadap pelepasan sinaptik seperti SV2A dan α2δ
(4) inhibisi sinap eksitasi melalui reseptor glutamat ionotropik termasuk reseptor AMPA.

Daftar Pustaka
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi 4. Departemen Kesehatan       Republik Indonesia, Jakarta.
Husna, M dan Kurniawan, S. N. 2017. Mekanisme Kerja Obat Anti Epilepsi         Secara Biomolekuler. Jurnal Fakultas Kedokteran UNIBRAW. 4 (1) : 38-45.
Permasalahan :
1.     Bagaimana efek yang diberikan OAE terhadap sistem neuron ?
2.     Bagaimana sistem kerja antikonvulsan dalam mengobati gangguan bipolar (berkepribadian ganda)
3.     Bagaimana prinsip terapi dari obat antikonvulsan ?

Komentar

  1. Berapa dosis yang tepat untuk kejang pada anak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda, antikonvulsan terdiri dari beberapa golongan. Tiap golongan memiliki dosis yg berbeda, contohnya : Gol.karbamazepin dosis anak-anak 10-20mg/kg BB. Gol.benzodiazepin 2-10mg/kg BB, Gol.barbiturat 6mg/kg BB, Gol.asam valproat utk anak > 20kg dosisnya 400 mg/kg BBdan anak <20kg dosisnya 20mg/kg BB

      Hapus
  2. Adakah efek samping jangka panjang dlam mengkomsumsi obat2an ini ??
    Dan gmna cara mengatasinya?
    Sekian dan trimakasih.
    Ditunggu jwbannya😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda, penggunaan antikonvulsan ditujukan pada pengembalian kestabilan rangsangan neuron. Ketika antikonvulsan dikonsumsi secara berlebih (diluar kebutuhan) maka akan terjadi gangguan depolarisasi eksesif neuron. Sehingga obat merangsang sedasi yang dapat menurunkan konsentrasi Sistem Saraf Pusat dan membuat tubuh lebih rileks serta mengantuk

      Hapus
  3. Terimakasih atas artikelnya,sangat bermanfaat sekali🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HEMATOLOGI

ANALGETIK