HEMATOLOGI


HEMATOLOGI
Sistem hematologi tersusun atas :
*      Darah
*      Sumsum tulang dan nodus limfa
1. Darah
Merupakan cairan tubuh pada manusia dan hewan lainnya yang mengangkut senyawa penting seperti nutrisi dan oksigen ke dalam sel dan mentranspor produk buangan metabolik dari sel.  Disebut juga campuran cairan dan sel bahkan terdapat makronutrisi seperti protein dan ion seperti sodium . Cairan darah tersusun atas komponen sel yang tersuspensi dalam plasma darah. Darah terlihat sebagai cairan merah, opak & kental. Warnanya ditentukan oleh hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah. Volume darah manusia sekitar 7 - 10 % berat badan normal dan berjumlah sekitar 5 liter (Guyton dan Hall, 2006).
Sel darah dibagi menjadi :
*      Eritrosit (sel darah merah, normalnya 5.000 l mm3 darah)
*      Leukosit (sel darah putih, normalnya 5.000 -10.000 / mm3 darah).Terdapat sekitar 500 - 1.000 eritrosit tiap satu leukosit.
Leukosit dapat berada dalam bentuk :
ü  Eosinofil
ü  Basofil
ü  Netrofil
ü  Limfosit
ü  Monosit
Selain suspensi plasma, ada juga fragmen sel tak berinti disebut Trombosit (normalnya 150.000 - 450.000 trombosit / mm3 darah) Komponen seluler darah ini normalnya menyusun 40 - 45 % volume darah (Hoffbrand dan Mehta, 2006).
Darah bersirkulasi di dalam sistem vaskuler & berperan sebagai :
Ø  Penghubung antara organ tubuh
Ø  Membawa oksigen yang diabsorbsi oleh paru
Ø  Membawa nutrisi yang diabsorbsi oleh gastrointestinal ke sel tubuh untuk metabolisme sel.
Ø  Mengangkut produk sampah yang dihasilkan oleh metabolisme sel ke paru, kulit, clan ginjal yang akan ditransformasi & dibuang keluar dari tubuh.
Ø  Membawa hormon dan antibodi ke tempat sasaran atau tujuan.



ERITROSIT


·        Berbentuk cakram bikonkaf, konfigurasinya mirip dengan bola lunak yang dipijat diantara dua jari.
·        Diameternya sekitar 8 um, namun sangat fleksibel 4 mampu melewati kapiler yang diameter 4 um
·        Volume sekitar 90 m3, membrannya sangat tipis 4 gas seperti O2 & CO2 dapat dengan mudah berdifusi melaluinya.
  • Tidak mempunyai inti & hanya sedikit memiliki enzim metabolisme dibanding sel lainnya.
  • Pigmen pembawa oksigen Hb merupakan protein yang BM 64.000, tersusun atas 4 sub unit 4 mengandung heme yang terikat pada rantai globin. Besi berada pada bagian heme molekul ini. Kemampuan khusus bagian heme adalah kemampuannya mengikat oksigen secara longgar & reversibel.
  • Ketika Hb berikatan dengan Oksigen à Oksihemoglobin (berwarna merah lebih terang dibanding Hb yang tidak mengandung oksigen (Hb tereduksi), --> darah arteri berwarna lebih terang dibanding darah vena.

Eritropoesis (Pembentukan Eritrosit) :
ü  Eritroblast muncul dari sel stem sel primitif daiam sumsum tulang.
ü  Eritroblast adalah sel berinti yang dalam proses pematangan di sumsum tulang menimbun Hb clan secara bertahap kehilangan intinya 4 sel dikenal sebagai retikulosit.
ü  Pematangan lebih lanjut menjadi eritrosit  disertai dengan menghilangnya material warna gelap & sedikit penyusutan ukuran.
ü  Eritrosit matang kemudian dilepaskan dalam sirkulasi, dalam keadaan eritropoesis cepat, retikulasi & sel imatur lainnya dapat dilepaskan dalam sirkulasi sebelum waktunya.
ü  Diferensiasi sel stem multipotensial primitif sumsum tulang menjadi eritroblas distimulasi oleh eritropoietin à suatu substansi yang diproduksi terutama oleh ginjal.
ü  Dalam keadaan hipoksia lama à  seperti pada kasus orang yang tingga! di ketinggian atau setelah perdarahan berat à  terjadi , peningkatan kadar eritropoietin & stilasi produksi sel darah merah Untuk produksi eritrosit normal sumsum tulang memerlukan besi, vitamin B12, asam folat, piridoksin (vitamin 136) & faktor lainnya
ü  Defisiensi faktor tsb selama eritropoesis --> penurunan produksi sel darah merah dan anemia




Destruksi Eritrosit :
*      Rata - rata rentang hidup sel darah merah yang bersirkulasi adalah 120 hari.
*      Sel darah merah tua dibuang dari darah oleh sistem retikuloendotelial, khususnya dalam hati dan limfa
*      Sel retikulendotelial menghasilkan pigmen yang disebut bilirubin - berasal dari Hb yang dilepaskan dari sel darah merah rusak.
*      Bilirubin merupakan hasil sampah yang diekskresikan dalam empedu Besi yang dibebaskan dari Hb selama pembentukan bilirubin diangkut dalam plasma ke sumsum tulang dalam keadaan terikat pada protein yang dinamakan transferin à diolah lagi menghasilkan Hb baru.

Menurut Hoffbrand, et al (2005), mekanisme kerja haemoglobin (Hb) dalam eritrosit sebagai berikut :
Membawa oksigen dari paru ke jaringan à karena kandungan Hb yang tinggi (Apabila tidak ada Hb kapasitas pembawa oksigen darah berkurang 99 % & tentunya tidak mencukupi kebutuhan metabolisme tubuh). Fungsi penting Hb adalah kemampuannya mengikat oksigen dengan longgar & reversible oksigen langsung terikat dalam paru, diangkut sebagai oksihemoglobin dalam darah arterial langsung terurai dari Hb dalam jaringan. Dalam darah vena Hb bergabung dengan ion hidrogen yang dihasilkan oleh metabolisme sel sehingga dapat menyangga kelebihan asam.
LEUKOSlT


• Dalam darah normal, jumlah total  leukosit 5.000 - 10.000 sel / mm3, 60 % diantaranya adalah granulosit, 40 % se1 mononuklear. Leukosit dengan mudah dapat dibedakan dari eritrosit dengan adanya inti, ukurannya yang besar dan perbedaan kemampuan mengikat warna.
Terdiri dari 2 jenis diantaranya :
*      Granulosit
ü  Ditentukan adanya granula dalam sitoplasmanya
ü  Diameternya biasanya 2 - 3 kali eritrosit.
ü  Dibagi dalam tiga sub grup yang ditandai dengan perbedaan kemampuannya mengikat warna seperti yang terlihat pada pemeriksaan mikroskopis : Eosinofil memiliki granula berwarna merah terang dalam sitoplasmanya, sementara basofil berwarna biru dan yang paling banyak adalah netrofil dengan granula yang berwarna ungu pucat.
ü  Jumlah granulosit yang bersirkulasi dalam tubuh orang sehat relatif tetap, namun apabila ada infeksi, sejumlah besar sel inti akan dilepaskan kedalam sirkulasi.
         
*      Agranulosit
ü  Yang termasuk adalah limfosit clan monosit yakni sel darah putih dengan inti satu lobus dan sitoplasmanya bebas granula.
ü  Dalam darah orang dewasa normal, limfosit berjumlah sekitar 30 % dan monosit sekitar 5 % dalam total leukosit.
ü  Limfosit matang adalah sel kecil dengan sitoplasma sedikit, diproduksi terutama oleh nodus limfe, clan jaringan limfoid usus, limpa, kelenjar timus dari prekursor yang berasal dari sel stem sumsum.
ü  Mononosit adalah leukosit yang terbesar, diproduksi oleh sumsum tulang clan dapat berupa menjadi histiosit jaringan termasuk sel Kupffer di hati, makrofag peritoneal, makrofag alveolar, clan komponen lain sistem retikuloendotelial.

Fungsi Leukosit
*      Melindungi tubuh terhadap invasi bakteri atau benda asing lainnya.Fungsi utama leukosit polimorfonuklear (PMN) adalah memakan benda asing (fagositosis). Netrofil tiba di tempat dalam waktu satu jam setelah awitan reaksi peradangan dan memulai fagositosis, namun relatif berumur pendek. Kehadiran monosit lebih lambat, namun sel ini terus melakukan aktifitas fagositik dalam jangka lama.
*      Fungsi limfosit terutama menghasilkan substansi yang membantu penyerapan benda asing. Sekelompok limfosit T membunuh sel secara iangsung atau menghasilkan berbagai limfokin, suatu substansi yang memperkuat aktifitas sel fagositik. Kelompok limfosit lainnya adalah limfosit B menghasilkan antibodi, suatu molekuf protein yang akan menghancurkan benda asing dengan berbagai mekanisme.
*      Eosinofil & basofil berfungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai material biologis kuat seperti histamin, serotonin, dan heparin pelepasan senyawa tsb akan mempengaruhi suplai darah ke jaringan, seperti terjadi dalam peradangan, clan membantu memobilisasi mekanisme pertahanan tubuh à peningkatan jumlah eosinofil pada keadaan alergi menunjukkan bahwa sel ini terlibat dalam reaksi hipersensitivifias.
                                                                                                                                                                              
TROMBOSIT


·        Merupakan partikel kecil, berdiameter 2 - 4 um
·        Terdapat dalam sirkulasi plasma darah
·        Mengalami desintegrasi cepat dan mudah à jumlahnya selalu berubah antara 150.000 - 450.000 per mm3 darah à tergantung jumlah yang dihasilkan clan bagaimana digunakan & kecepatan kerusakan.
·        Dibentuk oleh fragmentasi sel raksasa sumsum tulang megakariosit.
·        Berperan penting dalam mengontrol perdarahan à ada cedera vaskuler à trombosit mengumpul pada cedera tsb
·        Substansi yang dilepaskan dari granula trombosit & sel darah lainnya à trombosit menempel satu sama lain & membentuk tambalan atau sumbatan, yang sementara menghentikan perdarahan.
·        Substansi lain dilepaskan dari trombosit untuk mengaktifasi faktor pembekuan dalam plasma darah.

Daftar Pustaka
Guyton, A. C dan Hall, J. E. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. EGC Kedokteran, Jakarta.
Hoffbrand, A.V., Pettit, J. E dan Moss, P. A..H. 2005. Kapita Selekta Hematologi Edisi 4. EGC Kedokteran, Jakarta.
Hoffbrand, A. V dan Mehta, A. B. 2006. Haematology at a Glance. Erlangga, Jakarta.

Permasalahan :
1.      Bagaimana proses metabolisme besi (Fe) yang terdapat pada eritrosit dengan fungsi kerja mengangkut oksigen (O2) ke seluruh tubuh?
2.      Bagaimana sumsum tulang belakang (Medula Spinalis) dapat berperan sebagai prekusor sel?
3.      Bagaimana respon sel Natural Killer (NK) terhadap sel darah (eritrosit, leukosit atau trombosit) pada kondisi tubuh terdiagnosa leukimia?

Komentar

  1. Hai chassa saya jawab no 1 ya
    Menurut saya, besi diperoleh melalui hasil absorbsi dari traktus intestinalis. Dimana jumlahnya akan selalu bertambah 2mg perhari pada wanita untuk mengganti kehilangan besi ketika menstruasi terjadi. Simpanan besi yg berlebih akan disimpan dalam sumsum tulang belakang

    BalasHapus
  2. Hai chasa... saya akan menjawab no.1
    sumsum tulang belakang terdapat sel-sel bebas yg dlm bentuk primitifnya berupa stem sel. Stem sel tsb merupakan prekusor dari 2 garis keturunan sel yg berbeda. Meliputi eritrosit, leukosit dan trombosit serta garis keturunan limfoid yg berdiferensiasi menjadi limfosit

    BalasHapus
  3. Terimakasih atas artikelnya,sangat bermanfaat sekali🙏

    BalasHapus
  4. Hai saudari chassa, saya ingin membantu permasalahan no.1
    Sumsum tulang belakang (Medula Spinalis) dapat berperan sebagai prekusor sel, karna sumsum tulang belakang berperan sebagai mediator utama hematologi.

    BalasHapus
  5. Terimkasih chassa, blog ny bermanfaat

    BalasHapus
  6. terima kasih chassa sangat bermanfaat sekali artikelnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALGETIK